Senin, 25 Januari 2016
ABOUT YOUR LIFE: Ilmuwan Temukan Terapi Bagi Orang yang Fobia Dokte...
ABOUT YOUR LIFE: Ilmuwan Temukan Terapi Bagi Orang yang Fobia Dokte...: Terapi perilaku kognitif melalui konseling disebut oleh para peneliti dapat membantu hilangkan fobia orang-orang yang takut ke dokter gigi....
Sabtu, 09 Januari 2016
Contoh Karya Ilmiah Tentang Biogas SMAK St. Fransiskus Ruteng
BAB I.
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
serta keadaan jumlah sumber daya
alam yang begitu menipis,maka perlu dicarikan jalan alternatif untuk mengganti
sumber daya alam sebagi sumber energi yang juga semakin menipis dengan sumber
energi yang ramah lingkungan serta mudah didapat.
Berbagai macam bentuk energi yang sering kita gunakan seperti batu
bara,minyak bumi,dan gas alam yang merupakan bahan bakar yang sulit untuk
diperbaharui. Energi yang dapat atau mudah kita gunakan yaitu matahari,air dan
udara(angin) yang dapat digunakan sebagai energi listrik cadangan menggantikan
gas bumi.
Selain energi matahari,air dan udara yang sudah sering digunakan ada
juga sebuah energi yang murah serta ramah lingkungan dan gampang didapatkan
yaitu biogas yang dihasilkan dari kotoran ternak sapi yang dapat menjadi energi
listrik cadangan.
Biogas ini juga sangat gampang dibuat dan cocok untuk penduduk yang
tinggal di pedesaan, karena kebutuhan energi rumah tangga penduduk di pedesaan
masih sangat minim. Selain itu biasanya di daerah pedesaan masih menggunakan
bahan bakar dari kayu api yang di daptkan dari hutan. Tetapi kayu api saat ini
sangat susah didapatkan belum lagi harga kayu perikat sudah mahal. Solusi
dari masalah itu adalah Biogas. Selain digunakan sebagai energi
pengganti listrik tetapi juga biogas dapat mengubah gas menjadi api pengganti
minyak dan kayu untuk bahan bakar.
1 “Melalui
teknologi terapan pembuatan Biogas dari kotoran ternak berpeluang menjadi
solusi alternatif atas masalah bahan
bakarminyak tanah dan peningkatan produksi ternak menuju swa-sembada daging
serta mendorong perbaikan lingkungan"
Dengan adanya Biogas ini para peternak juga pasti akan tertarik dalam
pemanfaatn kotoran ternak yang biasanya hanya digunakan sebagai pupuk tetapi
sekarang pemanfaatannya dapat digunakan sebagai bahan energi alternatif
cadangan dan dapat mengurangi produksi limbah ternak yang banyak.
I.2 Rumusan
Masalah
1. Apa
itu Biogas ?
2. Apa
saja komposisi yang ada pada Biogas ?
3. Bagaimana
tingkat perbandingan penggunaan Biogas dengan minyak tanah dan bahan bakar
lainya ?
4. Bagaimana
cara pembuatan Biogas ?
5. Apa
keuntungan dari pemakaian Biogas ?
I.3 Tujuan
-
Untuk Menghemat minyak bumi, agar sumber daya
alam tidak musnah
-
Sebagai sumber energi alternatif
-
Menambah ilmu bagi masyarakat dan penulis
I.4 Manfaat
-
Untuk lingkungan, dengan adanya pembuatan Biogas
maka sampah dari kotoran ternak yang ada
akan berkurang
-
Untuk masyarakat, dengan adanya pembuatan biogas
dari kotoran ternak ini akan meringankan beban kebutuhan rumah tangga dengan
tidak terlalu bergantung pada minyak tanah atau bahan bakar lainya serta adanya
penggunaan listrik cadangan.
-
Untuk penulis, dapat digunakan sebagai ilmu
pembelajaran tentang bagaimana dan apa saja yang dapat kita lakukan untuk
mengubah kotoran ternak selain menjadi pupuk tetapi juga bisa digunakan sebagai
energi alternatif
1.5 Metode
Penelitian
Pengolahan limbah kotoran sapi
menjadi Biogas melibatkan peternak sapi setempat dan penulis mencoba untuk
mengumpulkan informasi di Desa Wae Rii kecamatan Wae Rii serta menggunakan
metode wawancara dengan seorang yang sudah sangat pakar dibidang Biogas ini.
Dengan adanya pengumpulan informasi dari
metode wawancara, penulis kemudian menganalisa dan mengambil kesimpulan untuk
pemecahan masalah.
Bab II
LANDASAN TEORI
1.
Biogas
2“Menurut Sri (2008:14), biogas adalah : gas yang dihasilkan dari proses penguraian
bahan organic oleh mikroorganisme dalam keadaan anaerob. Bahan organik seperti
sisa tanaman ataupun kotoran hewan dapat digunakan sebagai bahan dasar produksi
biogas. Berdasakran pendapat sri, biogas termasuk sumber energi yang dapat
dibuat dari banyk jenis bahan buangan dan bahan sisa.
Dengan demikian, produksi biogas memberikan keuntungan
bagi linkungan karena prosesnya memanfaatkan material sisa yang biasanya
dibuang.
Dari
sudut pandang kimia, biogas adalah sumber energi alternatif berupa campuran gas
metana (CH4) dan karbon dioksida ( CO2). Energi yang
terkandung dalam biogas tergantung dari konsentrasi metana. Semakin tinggi kandungan
metana,semakin besar nilai kalor pada biogas. Sebaliknya jika kandungan metana
rendah ,nilai kalor pada biogas tersebut
juga rendah. Nilai kalor yang rendah pada biogas dapat ditingkatkan dengan
menghilangkan karbon dioksida.
Dari sudut
pandang biologi, biogas adalah sumber energy alternatif yang dihasilkan dari
proses fermentasi bahan organic oleh bakteri matanogen secara anaerob. Proses
fermentasi tersebut harus dikontrol secara teliti karena bakteri metanogen
sensitive terhadap perubahan mendadak pada kondisi fisis dan kimiawi. Sebagai
contoh, penurunan suhu sebesar 20C secara mendadak pada reaktor
dapat menyebabkan laju produksi gas menurun. Dengan demikian, reaktor biogas
harus dirancang agar mampu mendukung kehidupan bakteri metanogen.
Biogas berpotensi menjadi sumber energi alternatif karena bahan baku
biogas tersedia dalam jumlah yang melimpah. Selain itu, menurut Rika (2011:80),
biogas memiliki keunggulan signifikan dibandingkan sumber energi lainnya karena
nilai kalor biogas cukup tinggi yakni sekitar 4800-6700 kkal/m . Dari nilai kalor tersebut, biogas mampu
dijadikan sumber energi dalam beberapa kegiatan sehari-hari. Bahkan, biogas
juga bisa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.
2. Energi Alternatif
Energi
alternatif adalah suatu bentuk energi yang diperoleh dari sumber-sumber daya
alami. Sumber daya alami adalah sumber daya alam yang bersifat terbarukan dan
ramah lingkungan. Keunggulan energi alternatif tersebut menjadi dasar bagi
ilmuwan untuk mengembangkannya. Buktinya, banyak universitas di dunia yang
mendirikan pusat studi untuk energi alternatif.
Dari
segi kimia, energi alternatif adalah bentuk energi yang terbentuk melalui
proses penguraian bahan organik terbarukan. Bahan organik merupakan bahan yang
berasal dari makhuk hidup baik hewan maupun tumbuhan. Sifat bahan organik yang
dapat terbentuk kembali secara cepat menjadi dasar pemanfaatan bahan organik
untuk menciptakan energi alternatif. Bahkan beberapa bahan organik dapat
digunakan berulang kali sehingga tercipta siklus energi yang ramah lingkungan.
Dari
segi fisika, energi alternatif adalah bentuk energi yang terbentuk melalui
fenomena fisis alami. Di alam, ada banyak fenomena fisis yang terjadi secara
alami. Sebagai contoh, ombak dan angin dapat digunakan untuk menghasilkan
energi alternatif. Hal tersebut disebabkan fenomena fisis di alam menyimpan
suatu bentuk energi yaitu energi mekanik. Energi mekanik ini dapat dikonversi
menjadi bentuk energi yang lain.
Energi
alternatif bermanfaat untuk menggantikan energi tak terbarukan seperti minyak
bumi dan batu bara. Selain itu, energi alternatif juga bermanfaat untuk
mengurangi pencemaran lingkungan. Hal
tersebut disebabkan energi alternatif terbuat dari sumber daya alami yang
cenderung terbakar sempurna. Dengan demikian, energi alternatif bermanfaat bagi
manusia dan lingkungan hidup.
Energi
alternatif bersumber pada sumber daya alam yang terbarukan. Sumber daya alam
tersebut dapat berupa sumber daya fisis, sumber daya kimia, dan sumber daya
biologi. Sumber energi alternatif antara lain, energi matahari, energi angin,
energi hidroelektrik, energi geotermal, dan energi biomassa. Kelima sumber
energi alternatif tersebut melibatkan proses fisika, kimia, dan biologis.
3. Kotoran Sapi
Kotoran sapi
adalah limbah peternakan berupa sisa
hasil pencernaan sapi. Kotoran sapi mengandung banyak selulosa dan lignin. Hal
tersebut menyebabkan kotoran sapi sangat baik digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan biogas. Sapi menghasilkan kotoran dengan kandungan selulosa yang
cukup tinggi karena sapi termasuk hewan memamah biak. Selulosa yang terkandung
pada kotoran sapi akan dimanfaatkan untuk memproduksi biogas.
Menurut Rika
(2011:79), kotoran sapi tersusun atas
22,59% selulosa, 18,32% hemiselulosa, 10,20% lignin, 34,72% total karbon
organik, dan 1,26% total nitrogen. Selain itu, kotoran sapi juga mengandung
0,37% fosfor dan 0,68% kalium. Dengan kandungan selulosa yang tinggi, kotoran
sapi dapat menghasilkan biogas dalam jumlah yang banyak. Susunan kotoran sapi
juga bisa dinyatakan dengan jumlah
kotoran padat dan jumlah kotoran cair. Selain itu, rasio C/N juga bisa
digunakan untuk menyatakan susunan kotoran sapi secara praktis.
Pada kotoran
sapi, padatan-cairan berjumlah 23,59 kg padat/hari dan 9,07 kg cair/hari.
Semakin tinggi jumlah kotoran padat, produksi biogas akan menjadi lebih banyak.
Sebaliknya jika jumlah kotoran padat rendah, produksi biogas akan menjadi lebih
sedikit pula. Dengan demikian, kotoran sapi dapat menghasilkan biogas dalam
jumlah banyak karena kotoran sapi memiliki jumlah kotoran padat yang tinggi.
Menurut Sri
(2008:21), perbandingan C/N pada kotoran sapi adalah 24. Semakin tinggi
perbandingan C/N, nitrogen akan dikonsumsi secara cepat oleh bakteri metanogen.
Hal tersebut mengakibatkan kesetimbangan reaksi bergeser ke arah kiri dan laju
produksi biogas menurun. Sebaliknya jika perbandingan C/N rendah, kesetimbangan
reaksi bergerser ke arah kanan dan laju produksi biogas meningkat. Perbandingan
C/N pada kotoran sapi memenuhi persyaratan bahan baku produksi biogas.
Kotoran sapi
berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai energi alternatif berupa biogas. Hal
tersebut disebabkan jumlah produksi biogas per kg kotoran sapi relatif lebih
besar dibandingkan kotoran ternak lainnya. Menurut Sri (2008:30), kotoran sapi
sebanyak 1 kg dapat menghasilkan 0,023-0,040 m3 biogas. Dengan jumlah produksi
tersebut, kotoran sapi sangat potensial untuk memproduksi biogas dalam jumlah
besar. Jika diasumsikan suatu peternakan terdiri atas 1500 ekor sapi dan satu
ekor sapi dewasa menghasilkan kotoran sekitar 25 kg/hari, jumlah biogas yang
dihasilkan dalam sehari dapat mencapai 1500 m3. Jumlah biogas tersebut mampu
menghasilkan energi sebesar 7200 megakalori, jika biogas dianggap memiliki
nilai kalor 4800 kkal/m3”
Bab III.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Biogas
3“Biogas
adalah campuran beberapa gas,tergolong bahan bakar gas yang merupakan hasil
fermentasi dari bahan organik dalam kondisi anaerob, dan gas yang dominan
adalah gas metana (CH4) dan
gas karbon dioksida (CO2)” .
4
“Produksi biogas sebesar 1275-4318 kkal/m3 dapat digunakan untuk
memasak ,penerangan,menyetrika, dan menjalankan lemari es untuk keluarga yang
berjumlah lima orang perhari”
5
“ Kotoran hewan seperti kerbau,sapi,babi dan ayam telah diteliti
untuk diproses dalam aloat penghasil
biogas dan hasilnya memuaskan”
2.
Komposisi Biogas
6
“Biogas sebagian besar mengandung gas metana (CH4) dan
karbondioksida (CO2) ,dan beberapa kandungan yang jumlahnya kecil,
diantaranya Hidrogen sulfida (H2S),ammonia(NH3) dan
Hidrogen (H2) serta Nitrogen yang kandungannya sangat kecil
Energi yang
terkandung didalam biogas tergantung pada konsentrasi metana. Kualitas biogas
dapat ditingkatkan dengan menghilangkan hydrogen sulfur, kandungan air dan
karbondioksida .
Hidrogen
sulfur mengandung racun dan zat yang menyebabkan kohesi (gaya tarik partikel
yang sejenis).Bila biogas mengandung senyawa ini maka akan menyebabkan gas yang
berbahaya sehingga kosentrasi yang diijinkan hanya 5 ppm. Bila gas dibakar maka
hydrogen sulfur akan lebih berbahaya
karena akan memebentuk senyawa baru bersama oksigen yaitu sulfur oksida
atau sulfur trioksida (CO2/ SO3) senyawa ini lebih
beracun.
Cara yang
kedua untuk meningkatkan kualitas yaitu dengan dengan menghilangkan kadungan
senyawa karbondioksida, sehingga gas dapat digunakan sebagai bahan bakar
kendaraan. Kandungan air dalam biogas dapat menurunkan titik penyalaan biogas
serta dapat menimbulkan korosif”
.
3.
Tingkat Perbandingan.
Untuk
mengetahuai perbandingan biaya dari penggunan bahan bakar rumah tangga dan
biogas dapat dilihat dalam tabel perbandingan anggaran pemakaian masing-masing
bahan bakar.
Tabel Perbandingan anggaran pemakian
biogas dan bahan bakar lain.
Jenis
Bahan
Bakar
|
Harga
Bahan
Bakar
|
Nilai
ekonomis
|
Biaya bahan bakar/bln
|
Harga Peralatan
|
|
Periode penggunaan
|
Harga perhari
|
||||
1.Minyak tanah
|
Rp. 6000/Ltr
|
3.5 ltr/ hari
|
Rp. 21.000
|
Rp.630000
|
Rp.200.000
|
2.Gas LPG
|
Rp. 70.000/Tabung
|
1 tabung / 10 hari
|
Rp. 7.000
|
Rp.210.000
|
Rp.300.000
|
3.Biogas
|
Rp. 0
|
20 kg / hari
Kotoran sapi
|
Rp 100.000
(Asumsi
peralatan )
Manfaat
selama 5 tahu –kompor
|
Rp.-
|
Rp.4000.000
(alat dasar bisa selama 5-7 Tahun )
|
4.Kayu Bakar
|
Rp. 5000/ikat
|
1ikat/2hari pemakian
|
Rp 2500
|
Rp. 75.000
|
Rp. 0
|
Analisis
diatas menunjukan bahwa biogas membutuhkan biaya Rp. 4000.000 untuk proses
pembuatan gas beserta peralatanya yang bertahan selama kurang lebih 5-7 tahun.
Terlihat dari tabel diatas penggunaan
Biogas sebagai pengganti bahan bakar rumah tangga adalah paling efesien, dari
berbagai jenis bahan bakar yang digunakan terlihat jelas bahwa biogas merupakan
salah satu alternatif untuk menghemat biaya. Dalam satu bulan tidak membutuhkan
biaya untuk membeli bahan bakar karena bahan dasarnya yaitu kotoran sapi.
Dari
analisis tersebut menunjukan penggunaan minyak tanah dalam satu bulan mencapai
Rp. 630.000 belum ditambah dengan harga peralatan sebesar Rp. 200.000
Biaya bersih yang dikeluarkan untuk
pengguna minyak tanah sebesar Rp.830.000 berarti selama satu tahun pengguna
harus mengeluarkan uang kira-kira Rp. 7.560.000
Itu untuk bahan bakarnya saja belum
peralatan yang harus digunakan dan biaya perawatanya. Dibandingkan dengan
penggunaan biogas jauh lebih mahal.
Untuk lima tahun kedepan jika kita menggunakan Biogas
dapat menekan biaya sebesar Rp.
33.800.000 ( 37.800.000-4000.000 ). Penggunaan LPG
dari data diatas juga sangat mahal dibandingkan minyak tanah dan Biogas.
Tidak sedikit yang beranggapan bahwa penggunaan kayu
bakar untuk keperluan memasak adalah alternatif yang murah, namun jika dihitung
dalam penggunaan jangka panjang anggapan tersebut adalah salah. Ini dapat kita
lihat dari analisis diatas. Penggunaan kayu bakar mencapai Rp. 75.000/bln maka
untuk satu tahun sebesar Rp.900.000 jika di banding dengan Biogas untuk
penggunaan selama 5 tahun kedepan sebesar Rp. 4.500.000 , penggunaan Biogas
dapat menekan biaya sebesar Rp. 500.000 dari kayu bakar.
Berdasarkan analisis diatas penggunaan kotoran sapi
sebagai pengganti bahan bakar rumah tangga memberikan keuntungan ekonomis ,karena
dengan menggunakan Biogas tersebutn dapat
hemat biaya dibandingakan dengan penggunaan bahan bakar lainnya. Namun
penduduk masih sedikit sekali untuk berfikir kearah jangka panjang.
4. Cara
Pembuatan Biogas.
7“Pembuatan
Biogas sendiri dilakukan oleh mikroba pada situasi anaerob yang meliputi tiga
tahap yaitu
-
Tahap hidrolisis
-
Tahap pengasaman
-
Tahap metanogenik
a. Tahap
Hirdolisis.
Tahap Hidrolisi adalah
penguraian senyawa kompleks atau senyawa rantai panjang seperti lemak, protein,
karbohidrat, menjadi senyawa yang
sederhana. Terjadi pelarutan bahan–bahan organik mudah larut dan pencernaan bahan
organik yang kompleks menjadi sederhana perubahan strukutur bentuk primer
menjadi bentuk monomer.
b.
Tahap Pengasaman
Tahap pengasaman adalah tahapan
dimana kompenen monomer
(gula sederhana) yanag terbentuk pada tahap hidrolisis akan
menjadi bahan makanan bagi bakteri pemebentuk asam. Produksi akhir dari
gula-gula sederhana pada tahap ini akan dihasilkan asam asetat, propionat,
format, laktat, alkohol, dan sedikit butirat, gas karbondioksida hydrogen amoniak.
c.
Tahap Metanogenik
Tahap metanogenik yaitu proses
pembuatan gas metana yang menjadi zat dasar yang dikandung oleh biogas sebagai
energi alternatif”.
·
Macam-macam bakteri anaerob yang berperan
a. Bakteri
pembentuk asam ( Acidogenic Bacteria )
Bakteri ini yang merombak senyawa organik menjadi
senyawa yang lebih sederhana yaitu berupa asam asam organik CO2, H2,
H2S.
b.
Bakteri Pembentuk Asetat (
Acetogenic Bakteri )
Yang merubah asam organik dan senyawa netral yang
lebih besar dari methanol menjadi asetat dan hidrogen. Bakteri penghasil metan
(metanogens ) yang berperan falam merubah asam-asam lemak dan alkohol menjadi
metan dan karbondioksida. Bakteri pemebntuk metan antara lain methanococcus , methanobacterium, dan methanosacarina.
·
Reaktor Biogas
Ada beberapa jenis reaktor biogas yang dikembangkan
diantaranya adalah
-
reaktor jenis kubah tetap (Fixed-dome)
-
reaktor
terapung (Floating Drum)
-
reaktor
jenis balon
-
jenis horizontal
-
jenis lubang tanah
-
jenis
ferrocement.
Dari enam jenis
digester biogas, yang sering digunakan adalah jenis kubah tetap (Fixed Dome)
dan jenis drum mengambang (Floating Drum). Beberapa tahun terakhir ini
dikembangkan jenis reaktor balon yang banyak digunakan sebagai reaktor
sederhana dalam skala kecil.
3.5 Keuntungan
Penggunaan Biogas
a. Jika
tidak dimanfaatkan dalam jangka waktu tertentu maka biogas akan mengalami
pengembunan dan akan mencair serta mengalir kembali tabung reaktor.
b. Tidak
mudah meledak
c. Biogas
dapat digunakan sebagai pupuk kandang
dengan kualitas baik, yang merupakan sisa proses fermentasi untuk mendapatkan biogas,
dan pupuk kandang tersebut langsung dapat digunakan sebagai pupuk terhadap
tanaman sebagai pengganti pupuk kimia.
d. pengaruh
dari penerapan Biogas terhadap perkembangan peternakan adalah sangat baik yakni
jumlah petani-peternak akan bertambah banyak
dan otomatis meningkatkan populasi ternak.
e. Penyediaan
energi untuk rumah tangga di desa
f. Mengurangi
ketergantungan masyarakat terhadap bahan energi konvensional, yaitu minyak tanah dan gas elpiji/LPG
g. Meningkatkan
ekonomi dan taraf hidup masyarakat desa
h. Mengurangi
penggunaan sumberdaya alam (kayu) sehingga kelestarian sumber daya alam dapat
terjaga, khususnya di hutan.
i.
Energi biogas
dapat berfungsi sebagai energi pengganti bahan bakar fosil sehingga akan
menurunkan gas rumah kaca dan atmosfer dan emisi lainnya.
j.
8 “Limbah berupa sampah kotoran
hewan dan manusia merupakan material yang tidak bermanfaat, bahklan bisa
mengakibatkan racun yang sangat berbahaya. Aplikasi anaerobic digestion akan
meminimalkan efek tersebut dan meningkatkan nilai manfaat dari limbah”
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN
Dari
hasil penelitian lapangan dapat disimpulkan bahwa untuk menghasilkan sebuah energi alternatif
(Biogas ) perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut
1. Persiapan
Kandang
Dalam pembuatan kandang untuk
ternak sapi perlu dibuat tempat penampungan kotoran sapi yang dibuat dalam
bentuk got permanent agar kotoran sapi tidak berserakkan
2. Jumlah
sapi
Untuk menghasilkan energi
alternatif (Biogas) untuk pemanfaatan skala rumah tangga (Untuk masak) perlu
dibutuhkan sekurang-kurangnya dua ekor sapi yang ditempatkan didalam kandang
,dengan asumsi bahwa dua ekor sapi dapat
menghasilkan 20 kg kotoran sapi (Berat basa)/Hari
3. Proses
Pengolahan
Kotoran yang dihasilkan oleh sapi setiap hari ditampung didalam bak
untuk proses penguraian (diencerkan) dengan air dengan perbandingan 1 kg kotoran sapi berat basa diencerkan
dengan satu liter air di dalam bak penguraian atau dengan kata lain 20 kg berat
basa diencerkan dengan 20 liter air untuk kebutuhan rumah tangga ( untuk masak
)
4. Degester
(Reaktor)
Degester adalah
sebuah wadah atau bak dengan ukuran tertentu yang dibuat secara permanent untuk
menampung kotoran sapi yang sudah diencerkan untuk proses fermentasi. Dari
hasil proses fermentasi yang terjadi didalam bak degester dapat menghasilkan
gas yang disebut etanol
5. Regulator
Regulator adalah skala atau
barometer untuk mengukur tekanan gas yang dihasilkan didalam bak degester yang
selanjutnya untuk dialirkan melalui pipa atau selang dengan standar tertentu yang disambung dengan kompor gas di dapur.
6. Kompor
gas
Kompor gas yang digunakan untuk
pemanfatan biogas (etanol) adalah kompor gas yang dirancang khusus untuk
menghasilkan api yang baik.
7. Kran
Untuk mematikian atau menghidupkan
biogas yang dialirkan ke kompor gas,dapat menggunakan stop kran air minum.
8. Limbah
Biogas
Limbah biogas adalah kotoran sapi yang
dihasilkan dari dalam bak reaktor yang tidak mengandung gas akan ditampung pada
wadah khusus yang dialirkan dari bak reaktor yang selanjutnya dapat digunakan
untuk pupuk organik.
LAMPIRAN
DAFTAR
PUSTAKA
http://riekonaicha.co.id/cara
pembuatan biogas
jawa pos 22 juli 2005 (hal 12 )
SCIENTIFIC
ARTICLE Vol. 1, No. 2, (2013) sumber google
Simanora,1989.
Harahap,et.al., 1980
Maramba 1978
Http://id.wikipedia .org/wiki/Biogas
Wahyuni, S. 2008. Biogas. Jakarta: Penebar Swadaya
Sukmana, R. W. 2011.
Biogas dari Limbah Ternak. Bandung: Nuansa.
Langganan:
Postingan (Atom)